ANAK SEKOLAH MINGGU TURUT AMBIL BAGIAN DALAM PROSESI PASKAH KLASIS AMANUBAN TIMUR
BIARKAN ANAK-ANAK ITU DATANG KEPADA KU,
JANGAN MENGHALANG-HALANGI MEREKA (Markus 10 :14b).
Rabu 19 April 2017
Anak sekolah minggu dari tiga jemaat turut mengambil bahagian dalam kebaktian prosesi paskah Klasis Amanuban Timur yang telah berlangsung pada hari rabu tanggal 19 April tahun 2017. Adapun keikutsertaan mereka dalam Ibadah prosesi Paskah tahun ini tidak sekedar sebagai peserta pasif seperti para peziara lainnya , melainkan mereka terlibat secara aktif , mereka diberi peran sesuai bakat & talenta mereka .
Seperti terlihat dalam suasana pembukaan pada titik salib pertama(Betania) , anak-anak sekolah minggu dari Jemaat Betania Haunomaten yang mendapatkan bimbingan langsung oleh Ketua Majelis jemaat Haunomaten Pdt Aplonia Adolfina Salukhfeto-Kou S.Th bersama pengajar Nn Tirza Nesimnasi , dipercayakan untuk melakonkan tarian pembukaan dengan tujuan mengantarkan pemeran tokoh yesus dan murid-murid memasuki lokasi kebaktian prosesi. beberapa adegan dipertontonkan kepada peserta prosesi yang telah memadati kompleks SD GMIT haunomaten tepatnya dibawah pohon beringin tersebut yakni tarian oko mama sebagai simbol sapaan selamat datang kepada semua peserta dan suguhan siripinang sebagai simbol jemaat tuan rumah menerima kehadiran seluruh peserta prosesi dengan sukacita. Kurang lebih lima belas menit ke sepuluh orang anak sekolah minggu yang kini sebagian besar telah duduk di bangku SMP tersebut (Nn stevi banu,Havo Asbanu,Olifia Isangkada,Norce Sopbaba,Ina nesimnasi ,Rola Nesimnasi,Bela Taek,Reza Taek,Resty Asbabanu,Desry Taneo) mengekspresikan talenta mereka yang diakhiri dengan suguhan siri pinang kepada para pelayan serta pejabat pemerintah yang hadir pada saat itu .
Selanjutnya pada titik salib Nazareth ( ketiga) sejumlah anak-anaka sekolah minggu dari jemaat Nazareth Oe Ekam dengan berbusana lengkap adat timor, mereka membawa setangkai benderah merah putih dan sala satu diantara mereka membawa bingkai burung garuda yang bertuliskan panca Sila . anak-anak ini menghampiri pemeran tokoh Yesus bersama murid – muridnya kemudian berarak bersama –seluruh peziara menuju titik salib Sinai(empat). Di sana (Sinai ) telah menanti anak-anak sekolah minggu dari jemaat Betel maunsenu dengan tarian persembahan .
tarian yang dilakonkan oleh anak-anak PAR Jemaat betel Maunsenu tersebut menggambarkan rasa syukur atas tanah yang subur, hujan yang melimpah, sinar matahari yang baik sehingga bumi senantiasa menghasilkan makanan yang melimpah. Tarian persembahan ini mengakhiri orasi peyembahan yang dilakokan oleh muda mudi Katolik dari Paroki Bunda hati tersuci Oenangkai . uasai tarian kegiatan prosesi dilanjutkan ke titik salib Eden(lima) yang ditandai dengan pemeran tokoh Yesus menggendong sala satu anak yang diperankan oleh anak Nesia Otu yang kini duduk di bangku SD Inpres Mnela Anen dan mengucapkan ayat firman Tuhan . “ biarkan anak-anak itu datang kepadaku, jangan menghalang-halangi mereka,sebab orang-orang seperti itulah yang empunya kerajaan Allah (Markus 10 :14b)” .
Menurut Ny Jeny Susan tetehuka S.Si Teol selaku ketua seksi acara dan Ibadah , ditengah maraknya kejahatan kemanusiaan yang sedang menimpa anak-anak seperti kasus pedofilia,kekerasan terhadap anak , penculikan anak , penjualan organ tubuh anak dan lain sebagainya maka tahun ini panitia dengan sengaja memberi ruang juga kepada anak-anak untuk mengambil bahagian dalam ibadah prosesi paskah dengan tujuan agar semua pihak dapat memberi perhatian yang serius terhadap anak .
Dengan nada yang sama pdt Timotius Mmakunimau S.Th sebagai coordinator seksi Prosesi menandaskan juga bahwa selama lima tahun penyelenggaraan kebaktian prosesi , anak- anak belum mendapatkan tempat dalam ibadah yang akbar ini ,mereka hanya menjadi tamu tak diundang sehingga seringkali jenjadi bulan-bulanan dari panitia karena dianggap mengganggu jalannya prosesi paskah . pada hal mereka adalah calon-calon pemimpin gereja dimasa yang akan datang karena itu gereja harus secara serius memberikan perhatian kepada mereka dengan membimbing mereka untuk mengenal Tuhan dengan baik dan pemerintah juga memberi perhatian dengan memenuhi hak-hak mereka . (bersambung)