DIUTUS SEPERTI DOMBA TAPI HARUS SEPERTI ULAR DAN MERPATI

DIUTUS SEPERTI DOMBA TAPI HARUS SEPERTI ULAR DAN MERPATI

“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”.

Domba di ke tengah Serigala, bukan Serigala ke Serigala atau Harimau ke Serigala. Singa ke Serigala.
Karena diutus domba ke tengah Serigala maka domba harus tulus dan cerdik seperti ular agar tidak menjadi mangsa.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘cerdik’ itu memiliki arti mampu membaca dan mengerti situasi, mampu memberikan solusi dan banyak akal. Kata Yunani yang dipakai dalam Matius 10:16 adalah ‘Phronimos’ dalam bahasa Indonesianya adalah bijaksana, cerdas dan melihat jauh ke depan.
Nampak bahwa kecerdikan yang dimaknai di dalam Alkitab lebih berbicara tentang kecerdasan saat ini yang berdampak ke masa depan. Kecerdikan di sini bukan hanya sesaat atau berdasarkan keadaan yang dihadapi hari ini, tetapi juga memikirkan dampak dan akibat jangka panjang.

Seperti ular, bukan seperti orang Kupang bilang baular, baulat, ulat gatal.

Mengapa seperti ular?
ular memiliki kekhususan dalam radarnya. Mata reptilnya sebenarnya rabun jauh untuk melihat, namun memiliki dua buah radar unik untuk mengenali keadaan di sekitarnya. Radar panas di mulutnya dan radar bau-bauan di lidahnya, memampukan ular mengenali mangsa, bahaya, dan keadaan di sekitarnya. Gerakannya yang lamban merayap membuat ular tidak mungkin bertindak agresif seperti singa menerkam dan serigala yang menyergap. Namun dengan pelan tetapi pasti ular dapat bereaksi sesuai dengan informasi yang diterima olehnya. Pemahaman ini mengkonfirmasi arti kata ‘Phronimos’ sebagai kemampuan dan cara membaca situasi dan bereaksi sesuai kebijaksanaan yang memandang jauh ke depan.

Tulus seperti merpati. Ketulusan
Dalam Matius 10:16, dipakai kata Akeraios yang memiliki arti: tidak tercampur, murni, tidak bersalah, innocent, dan sederhana. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan ketulusan sebagai kesungguhan, kebersihan hati dan kejujuran. Kedua sumber menyatakan arti yang senada. Bila kecerdikan menekankan tentang cara dan metode, maka ketulusan menekankan tentang motivasi.
Motivasi akan mendorong sebuah tindakan atau keputusan. Dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan motor dari sebuah tindakan. Dalam beberapa situasi, keadaan bisa mengganggu motivasi, dan akhirnya membatalkan atau membelokan sebuah tindakan. Motivasi yang tulus tidak terpengaruh oleh situasi.
Mengapa merpati?
Merpati ternyata memiliki beberapa kemampuan seperti ular dalam membaca situasi sekitarnya. Paruhnya mengandung logam yang berfungsi seperti kompas, mampu membaca medan magnet bumi. Matanya yang tajam mampu melihat hingga 26 mil. Pendengarannya yang tajam mampu ‘membaca’ angin di sekitarnya dan mendeteksi badai yang masih jauh; yang akan datang.
Kemampuan membaca situasi inilah yang membuat burung merpati sempat dimanfaatkan sebagai pengantar berita yang efektif selama berabad-abad. Tak diragukan bahwa kemampuan membaca situasi di sekitar dan ke masa depan adalah salah satu pesan yang terkandung dalam ayat ini.
Merpati masih memiliki kelebihan lain. Merpati sudah lama dikenal sebagai lambang ketulusan dan kesetiaan. Kesetiaan karena tidak pernah ganti pasangan dan ketulusan karena jinak, lembut dan sering ditemukan yang berwarna putih bersih. Dalam perkembangannya kemudian ditemukan juga, bahwa burung ini tidak memiliki empedu, yang biasanya menyimpan racun yang diserap oleh tubuhnya. Wujud ini ideal untuk menjadi lambang ketulusan yang dikenal luas di berbagai budaya.
Kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, dan analisa yang memandang ke depan diperlukan dalam segala keadaan, khususnya dalam masa sukar. Namun motivasi yang mendorongnya, bukanlah untuk mencari keuntungan pribadi, mencari aman bagi diri sendiri, apalagi menghalalkan segala cara hingga merugikan orang lain.
Jika seorang dipenuhi dengan Roh Kudus maka Roh Kudus akan memberikan kepekaan untuk memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam di depan dan menghadapinya dengan hikmat ilahi. (FN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *