DIAKHIR IBADAH KAUM IBU – GMIT BET’EL BAIKPOAN

DI AKHIR IBADAH KAUM IBU – GMIT BET’EL BAIKPOAN

“Jika ada yang datang meminta ikan kepadamu, anda beri ikan sekaligus kail sehingga sehabis makan ikan ia sendiri pergi memancing”. Pernyataan tersebut memberi pesan bahwa gereja tidak hanya sebatas melayani namun harus memberdayakan jemaat yang dilayani.

Ibadah kategorial kaum ibu Mata Jemaat Bet’el Baikpoan-Jemaat Oelet, Klasis Amanuban Timur diakhiri dengan pelatihan pembuatan roti dan cake berbahan dasar pisang (10/6).

 

Pada kesempatan itu Pdt. Tedy Makonimau, mengatakan bahwa tujuan pelatihan ini supaya ibu-ibu dapat mengolah bahan lokal dari kebun sendiri secara kreatif, variasi, bernilai ekonomis dan bergizi untuk keluarga.

“Dengan adanya pelatihan ini ibu-ibu bisa mengolah makanan lokal yang bernilai ekonomis, bergizi bagi keluarga dan juga diolah menjadi produk pengembangan ekonomi bagi keluarga,” kata Pdt. Tedy, Ketua Majelis Jemaat Oelet.

Ia menambahkan bahwa tahun ini di kebun gereja Mata Jemaat Bet’el Baikpoan ada tiga ratus lima puluhan pohon pisang yang ditanam oleh anak-anak yang dibaptis, disidikan, pasangan nikah dan anak-anak PPA.

“Mata jemaat ini ada kebun pisang dan di dalam kebun ada tiga ratus lima puluhan pohon. Setiap anak yang mau dibaptis, mau sidi, pasangan nikah dan anak-anak PPA wajib tanam anakan pisang,” ujar mantan Ketua Majelis Jemaat Telukh tersebut.

Ibu-ibu sangat antusias mengikuti ibadah dan kegiatan ini, karena selama ini buah pisang hanya diolah untuk jadi kue pisang goreng tapi kini bisa diolah jadi roti dan cake .

“Buah pisang selama ini hanya bisa diolah jadi kue pisang goreng, ternyata bisa diolah menjadi berbagai makanan,” kata Yustina Nenohai salah seorang peserta. Ia berharap agar gereja terus terlibat pada pemberdayaan ekonomi jemaat di bidang pertanian dan teknologi pangan.

Seorang peserta lain mengungkapkan bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk membuat roti dan cake murah dan mudah didapat serta enak dan bergizi.

“Bahan-bahan murah dan mudah didapat serta enak dan bergizi,”  kata Helena Nenosaet.

Kegiatan ibadah kategorial dan diakhiri dengan pelatihan bagi kaum ibu adalah salah satu program kaum ibu. Kegiatan ini akan dilaksanakan sampai menghasilkan produk untuk dipasarkan. (FN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *