KARYA KEHIDUPAN YESUS DALAM KEHIDUPAN ORANG PERCAYA

KARYA KEHIDUPAN YESUS DALAM KEHIDUPAN ORANG PERCAYA

(LUKAS 24:36-49)

Syalom. Berjumpa dengan Yesus itu anugerah dan berkat. Apa sebab, sebab tidak semua orang dapat kesempatan berjumpa dengan Allah. Bukankah dalam banyak kesempatan berdoa kita meminta: Kiranya Tuhan hadir sertai dan berkati hidup kita ? Kalau Yesus hadir dalam hidup, berkat-Nya pasti akan diberikan.

Itulah pengalaman hidup para murid. Para murid sedang ada dalam suasana takut, cemas dan bimbang setelah Yesus mati. Itu sebab mereka selalu berkumpul bersama bukan sebagai kebiasaan tapi lebih disebabkan rasa takut ditangkap dan dibunuh pemuka agama Yahudi. Karena itu mereka mengadakan pertemuan di ruang yang tertutup (Yoh 20:19).

Dalam situasi hidup para murid seperti itu, Bacaan hari ini, Lukas 24:39-49 catat karya kehidupan Yesus setelah Ia bangkit:

Pertama, Yesus datang menjumpai dan menyatakan diri-Nya.

Yesus datang dan menjumpai para murid: Ini sebuah kejutan istimewa. Sebuah anugerah yang luar biasa, sebabYesus Kristus berulang-ulang menyatakan kehadiran-Nya ke dalam persekutuan. Tujuannya adalah untuk buat para murid mengerti bahwa setiap perkataan dan nubuat yang disampaikan para nabi benar adanya (ay 44). Bahwa Yesus adalah Tuhan yang bangkit dan hidup. Kuasa kematian telah dikalahkan oleh kuasa kebangkitan-Nya.

Ini sebuah pesan penting bagi kita. Hidup orang percaya adalah persektuan yang selalu dijumpai Yesus. Ia adalah Imanuel: Allah yang selalu hadir dan menyertaai kita. Kehdiran-Nya memperlihatkan kesetiaan Tuhan yang selalu menyertai dan memelihara kita selaku umat-Nya. Sama seperti Yesus berjumpa dengan para murid saat semangat mereka pudar dan ketakutan mencekam, demikian pula Ia mau berjumpa dengan kita di setiap masalah hidup untuk meneguhkan dan menguatkan kita. Di kala hidup terasa hampa karena beratnya tantangan, Ia hadir berjumpa dengan kita untuk meyakinkan kita bahwa Dia Tuhan yang selalu ada bersama kita. Maka tidak perlu kita takut, bimbang dan cemas jalani hidup. Sebab Tuhan tidak tinggalkan kita. Dia Tuhan yang setia menemani dan bersama dengan hidup kita.

Kedua, Yesus hadir dan menganugerahkan Damai Sejahtera bagi para murid.

Perjumpaan Yesus dengan para murid tidak saja menghapus ketakutan tapi membawa damai sejahtera. Damai Sejahtera dalam bahasa Ibrani: Syalom. Bahasa Yunani: Eirene. Artinya luas. Bisa diterjemahkan: Rasa Aman, ketenangan, keadaan tanpa permusuhan,relasi yang baik, kelimpahan, sukacita dan ketentraman. Semua itu bersumber pada Kristus.

Para murid mengalami damai sejahtera karena ada perjumpaan dengan Yesus. Pesan yang kuat bagi hidup kita:Tidak ada ketenangan, sukacita, kebahagian, rasa aman dan damai sejahtera di luar dari Tuhan. Diluar Tuhan, hidup ini hampa adanya dan akan binasa.

Jabatan, kuasa, harta, uang, semua itu kita perlukan tapi bukan sumber damai sejahtera hidup. Dia bisa jadi sumber kebencian, permusuhan dan malapetaka bagi hidup, jika tidak hati-hati menggunakannya. Hanya Yesus sumber damai sejahtera dalam hidup.

Tiga Perjumpaan Yesus dengan para murid, melahirkan tanggungjawab.

Tanggungjawab itu adalah amanat untuk bersaksi. Para murid harus melanjutkan karya kehidupan Yesus dalam hidup sebagai orang percaya yakni bersaksi. Kata Yesus kepada para murid: “Kamu adalah saksi dari semua ini (48).

Apa yang harus disaksikan para murid maupun kita selaku orang percaya ?

(1). Terkait semua sabda yang tertulis tentang Tuhan Yesus dalam Alkitab (ay 44).

Bahwa segala Sabda Allah yang ditulis dalam Kitab Suci tentang Yesus yakni hidup dan karya-Nya, mulai dari Kitab Kejadian sampai Ulangan, dan Kitab nabi-nabi dan Kitab Mazmur telah digenapi. Sabda Allah itu sungguh benar dan terbukti. Firman Tuhan bukan janji-janji palsu, tetapi Tuhan Yesus benar-benar menggenapi segala yang difirmankanNya.

(2). Tentang Yesus Kristus sebagai Mesias yang menderita mati dan bangkit pada hari yang ketiga (ay 46).

Dunia/banyak orang memang sulit menerima, ragu, bimbang dan bingung tentang Yesus yang menderita mati dan bangkit. Mereka berkata bahwa bukan Yesus, tapi salah seorang murid atau orang lain yang menyerupai Yesus yang disalibkan dan mati ganti Yesus.

Apapun kata orang, para murid sebagai saksi mata atas derita, penyaliban, kematian dan kebangkitan Kristus haruslah menyaksikan itu kepada banyak orang. Para murid harus jadi pewarta bahwa Yesus sungguh-sungguh menderita, mati dan bangkit. Yesus adalah Tuhan yang hidup, yang telah menang atas derita dan kematian. Kebangkitan-Nya adalah harapan dan jaminan kebangkitan orang percaya.

(3). Tentang berita pertobatan dan pengampunan dosa dari Allah dalam nama Yesus kepada segala bangsa (ay 47).

Para murid dan orang percaya masa kini juga diminta Yesus untuk menyerukan “pertobatan” dan memberitakan “pengampunan dosa manusia di dalam nama Yesus. Bahwa sesunggunya setiap orang yang mau bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, pengampunan dari Allah berlaku bagi hidupnya dan berkat keselamatan dalam Yesus tersedia baginya.

Lukas tegaskan dalam Kisah Para Rasul 4:12: ”bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia (Yesus Kristus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan”. Demikian juga dalam Roma 10:13, Paulus mengatakan siapa yang berseru kepada nama Tuhan (Yesus) akan diselamatkan.

Berita tentang Pertobatan dan pengampunan dosa adalah dua hal yang saling terkait. Satu paket berita yang tidak boleh terpisah. Jangan hanya wartakan pengampunan dosa tanpa pertobatan. Apa sebab ? Orang akan sesuka hati hidup menurut keinginannya. Gampang buat dosa karena berpikir, semua dosa yang diperbuat akan diampuni bila doa mohon ampun pada Yesus. Jika demikian, anugerah pengampunan Allah itu dianggap murah. Orang akan menganggap remeh karya penebusan Kristus.

Sebaliknya, jangan hanya memberitakan pertobatan tanpa pengampunan dosa. Sebab akan buat orang hidup sebagai orang Kristen dalam rasa takut, merasa tidak berdaya, putus-asa, terus dikejar-kejar oleh perasaan berdosa. Orang akan merasa tidak lagi punya harapan untuk lepas dari kejahatan, bangun dari kejatuhan dan perbaiki diri dari kesalahan. Orang akan selalu hidup dalam bayang-bayang kesalahan/dosa masa lalu.

Kita dapat bersaksi tentang pentingnya pertobatan dan pengampunan Allah dalam Yesus Kristus adalah melalui kehidupan nyata sehari-hari. Caranya adalah dengan jalani hidup benar, saleh, adil, jujur sebagai orang-orang yang bertobat. Hidup bertobat adalah hidup yang mau berubah atas segala kegagalan, kejahatan dan kejatuhan.

Kita juga dapat hidup sebagai orang-orang yang tidak menyimpan iri hati, benci dan dendam tapi mau mengasihi dan mengampuni setiap kesalahan orang lain, Tidak menyimpan amarah dan sakit hati atas segala kesalahan yang diperbuat oleh sesama. itulah bukti bagaimana hidup dalam pengampunan Yesus Kristus.

Tugas bersaksi tentang segala karya kehidupan Yesus dalam hidup kita selaku orang percaya masa kini tentu tidak mudah. Ada banyak tantangan bahkan resiko derita bahkan kematian. Kata Kesaksian (Marturia) dekat dengan kata Martir=Kematian. Ada harga yang mahal harus dibayar dari sebuah kesaksian sebagai murid Kristus yakni derita dan kematian para saksi.

Yesus tahu ada resiko dari tugas kesaksian para murid. Itu sebab Ia beri jaminan. Tuhan tidak pernah biarkan orang percaya jalani hidup dan tugas kesaksian seorang diri. Ia lengkapi para saksi Kristus dengan kuasa Roh Kudus-Nya (ay 49). Anugerah itu (Roh Kudus) adalah sumber kekuatan, keberanian dan sukacita untuk kita melanjutkan karya kehidupan Yesus dalam kehidupan kita selaku oraang percaya. (EM)

SOLI DEO GLORIA.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *