GEREJA DI CORAK ZAMAN

GEREJA DI CORAK ZAMAN Pdt. Frans Nahak Di zaman saya masih kanak-kanak, tepatnya di tahun sembilan puluhan, dunia kami hanya seluas lingkungan kami. Kecil karena komunikasi dengan dunia luar masih sangat sulit dan terbatas. Satu bulan sekali datang di pasar Betun (ibu kota Kabupaten Malaka). Kami berjalan kaki. Mobil, sepeda motor, HP, benda-benda di alam jauh. Belum ada ideologi-ideologi yang

Read more

PENGAKUAN AKAN TUHAN YANG MAHA ESA

Pdt. Frans Nahak

PENGAKUAN AKAN TUHAN YANG MAHA ESA Pdt. Frans Nahak Setiap tanggal 1 Oktober segenap anak bangsa merayakan sebagai hari Kesaktian Pancasila. Secara sepintas kita dapat mengatakan bahwa gambaran manusia menurut Pancasila merupakan suatu mahkluk yang mono-pluralis, maksudnya makluk serba dimensi tetapi merupakan satu kesatuan yang utuh. Manusia serba dimensi itu sebagai mahkluk Tuhan, sebagai pribadi sekaligus sebagai mahkluk sosial. Tertuang

Read more

MENURUT KAMU, SIAPAKAH AKU INI?

MENURUT KAMU, SIAPAKAH AKU INI? Pada tahun 1871 seorang komponis bernama Edward Hopper menulis syair lagu yang akrab bagi kita saat ini, “Yesus, Kau Nahkodaku”. Lagu ini ditulis pada zaman di mana orang-orang Eropa melakukan penjelajahan samudra untuk menemukan benua-benua baru bagi kebutuhan industri dan perdagangan. Pelayaran-pelayaran besar, lama dan penuh resiko harus dilakukan oleh para pelaut. Bahaya selalu siap

Read more

GEREJA SEBAGAI KELUARGA ALLAH

Pdt. Frans Nahak

Gereja Sebagai Keluarga Allah (Refleksi Teologis-Ekklesiologis)   Pdt. Frans Nahak, S,Th Metafora gereja sebagai keluarga Allah merupakan bahasa iman dan suatu terjemahan khusus dari misteri Allah yang misterius kepada realitas untuk diketahui oleh manusia. Gereja merupakan tempat persekutuan orang-orang percaya, dan sekaligus merupakan gereja milik Tuhan yang sangat kuat dicirikan oleh karagaman suku, pulau, latar belakang adat, nilai budaya, sejarah

Read more

“MANUSIA YANG MENJADI”

“MANUSIA YANG MENJADI” Pdt. Frans Nahak Pandangan dasar humanisme homo homoni socius (manusia menjadi sahabat bagi sesamanya) yang diperkenalkan oleh Prof. Dr. Nicolaus Driyarkara sebagai kontra-pandangan homo homoni lupus (manusia sebagai serigala bagi sesamanya). Driyarkara memperkenalkan cara berpikir dengan menempatkan kemanusiaan sebagai titik tolak. Pemikiran tentang kemanusiaan masih sangat relevan bagi kita saat ini.  homo homoni socius ini Driyirkara pijakan

Read more
1 42 43 44 45 46 65