PEMBEKALAN/PEMBINAAN BP3J SE-KLASIS AMANUBAN TIMUR 2016

“BADAN PERTIMBANGAN DAN PENGAWASAN PELAYANAN (BP3J) BUKAN BADAN PEMBURU ATAU POLISI”

 

20160823_103844Bertempat di jemaat Nazareth Oe’ekam, Klasis Amanuban Timur, hari ini Selasa, 23 Agustus 2016, Majelis Klasis (MK) Amanuban Timur menerima dan bersama-sama dengan Badan Pertimbangan dan Pengawasan Pelayanan Sinode (BP3S) GMIT untuk menjawab kebutuhan dan tantangan pelayanan di Amanuban Timur melalui kegiatan “PEMBINAAN/PEMBEKALAN BP3J” yang dirangkai dengan “Penatalayanan terhadap MK Amanuban Timur”.

20160823_120456Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut datang dari seluruh Badan Pertimbangan dan Pengawasan Pelayanan Jemaat (BP3J) yang ada di wilayah pelayanan klasis yang berjumlah 15 jemaat/jemaat bermata jemaat di tambah dengan Badan Pertimbangan dan Pengawasan Pelayanan Klasis (BP3K) dan beberapa Ketua Majelis Jemaat.

20160823_102757Sebelum pembinaan tersebut dilangsungkan, Ketua MK, Pdt. Saneb Y. E. Blegur, S.Th, ketika menyampaikan sambutan, beliau mengakui bahwa kegiatan ini sangat penting sebab ternyata BP3J di jemaat-jemaat dalam klasis Amanuban Timur selama ini belum maksimal sebab ketika ada perkunjungan BP3K ke jemaat-jemaat selalu ada pertanyaan tentang tugas dan fungsi mereka (BP3J) itu apa? Melalui momen hari ini, tidak hanya ada penatalayanan bagi MKH, tapi juga pembekalan/pembinaan BP3J, kiranya kesempatan ini jangan disia-siakan sehingga ada kontribusi masuk yang didapat, dibawa dan diaplikasikan ke jemaat masing-masing, harap beliau.

Selanjutnya pengawasan itu terjadi bukan saja karena ada masalah keuangan tetapi terjadi berdasarkan tugas pelayanan dalam bidang Oikonomia (Penatalayanan). Terimakasih untuk tuan dan nyonya rumah yang sudah membuka pintu rumah mereka untuk keberlangsungan pelayanan ini, Tuhan Yesus Pemilik Pelayanan ini menolong kita semua, tutup beliau mengakhiri sambutan pembuka.

20160823_104144Kehadiran para pembicara dari BP3S ini disambut secara adat oleh tuan rumah walau tanpa kehadiran Ketua Majelis Jemaat yang berhalangan. Selanjutnya doa pembukaan kegiatan tersebut, dengan sukacita dipimpin oleh Pdt. Nety Benu, S.Th, Ketua Majelis Jemaat Oeleon.

Kegiatan ini selain telah diprogramkan dalam program pelayanan Badan Pembantu Pelayanan (BPP) Klasis tahun pelayanan 2016; Selain itu juga ternyata merupakan program pelayanan dari BP3S GMIT untuk tahun pelayanan 2016 secara khusus untuk klasis-klasis di teritori daratan Timor dan sekitarnya, ungkap Pdt. Emr. Marthen Lada (Ketua BP3S GMIT) sebagai pembicara yang datang bersama dengan anggota BP3S lainnya: Pdt. Emr. Yakobis Hermanus Adoe.

Sebagai moderator, pembawa acara (Pnt. Herman Kehi, anggota jemaat Nazareth juga anggota BPP, Panitia Pembangunan Klasis) meminta dengan rendah hati Pdt. Saneb untuk tampil memfasilitasi para pemateri. Materi dibagi dalam dua sesi, pembicara pertama, Pdt. Emr. Lada menyampaikan informasi tentang pengawasan terhadap Pelayanan Umum; mengawali informasi tersebut, beliau mengajak para peserta untuk sekilas mengingat kembali kegiatan pembinaan seperti ini yang pernah terjadi di waktu lalu yaitu mengingat kembali: Apa itu Pengawasan dan Pertimbangan.

20160823_135622Pengawasan, menurut beliau adalah seluruh kegiatan yang dimulai dengan pemantauan (mengamat-amati), diikuti dengan tahapan kedua yaitu pemeriksaan dan diakhiri dengan pengujian dan penilaian, sementara Pertimbangan sederhananya menurut beliau adalah setelah diuji dan dinilai, apakah pelayanan yang dilakukan dalam Panca Pelayanan itu sudah sesuai dengan Haluan Kebijakan Umum Pelayanan (HKUP) atau tidak?. Sebagai Pengawas, kita memberi pertimbangan/solusi atau jalan keluar jika ada temuan yang tidak sesuai. Mengakhiri informasi awal sebelum masuk ke materi inti sebagaimana yang dibagikan kepada para peserta dalam bentuk modul/copian, beliau kembali menyinggung tentang Teknis Pengawasan, yakni perlu dilakukan persiapan oleh dua pihak yaitu pihak pemeriksa (BP3J) dan juga yang akan diperiksa bahwa: harus memberitahu lebih dahulu pihak yang akan diperiksa untuk melakukan persiapan, juga pihak yang melakukan pengawasan tersebut harus diberi Surat Tugas oleh Majelis Jemaat.

Sementara untuk sesi lainnya yakni tentang pengawasan terhadap Perbendaharaan disampaikan oleh Pdt. Emr. Adoe; dibagi dalam dua sesi yaitu: Penjaringan Informasi Terbatas dan Penjaringan Informasi secara Lengkap.

20160823_154136Memasuki sesi tanya jawab, sesaat sebelum makan siangpun para peserta masih tetap bersemangat walau telah melewati waktu makan siang, terbukti dari begitu aktifnya peserta menyampaikan pertanyaan, pernyataan, keluhan dan berbagai pergumulan yang dialami selama melakukan pelayanan.

Setelah makan siang bersama, peserta diarahkan untuk terus mengikuti kegiatan pembekalandalam kelanjutan diskusi, bersama moderator dan pembicara pertama yakni Ketua BP3S; sementara Majelis Klasis Harian dalam hal ini Sekretaris dan Bendahara Majelis Klasis mengikuti penatalayanan yang dilakukan oleh BP3S dalam hal ini Pdt. Emr. Adoe. 20160823_145859Serentak dengan itu pula BP3K dipimpin langsung oleh Ketua dalam hal ini Pnt. Darius Isu bersama dengan beberapa anggota BP3K melakukan percakapan dengan Badan Harian dan BP3J dari Besnam terkait dengan beberapa pergumulan pelayanan.

Sesi tanya jawab pun berlangsung hangat hingga para peserta meminta adanya sesi kedua. Sesi ini diakhiri dengan kesimpulan oleh pembicara dengan mengatakan bahwa seperti apapun itu temuan yang diperoleh, hasilnya ada 2 yaitu: positif atau negatif. Hasilnya harus dirumuskan dalam bentuk laporan untuk disampaikan kepada Majelis Jemaat.

Kegiatan diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh Pdt. Aplonia Kou, S.Th, KMJ Haunomaten.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *