PEMBINAAN DAN KPI PERSEKUTUAN DOA SEKLASIS AMANUBAN TIMUR TAHUN 2016

PERSEKUTUAN DOA HARUS MENJADI “MATA DAN TELINGA GEREJA”

20160909_113054Sejak pukul 08.00 pagi Jumat, 9 September 2016 kurang lebih empat puluh persekutuan Doa yang tersebar di wilayah Pelayanan Klasis Amanuban Timur berdatangan di gedung Kebaktian Jemaat Nazareth Oe Ekam Klasis Amanuban Timur.
Antusiasme dan semangat dari para anggota Persekutuan doa begitu terasa ketika kegiatan Pembinaan dan Kebaktian Penyegaran Iman yang diselenggarakan oleh Unit Pembantu Pelayanan (UPP) Persekutuan Doa Lingkup Klasis Amanuban Timur, berdasarkan Hasil Keputusan Persidangan Majelis Klasis Amanuban Timur (bidang Marturia).
Kegiatan yang direncanakan mulai pukul 09.00 wita ternyata baru dapat dilangsungkan pada pukul 10.00 wita berhubung sebagian besar peserta datang dari tempat pelayanan yang jauh bahkan ada yang tidak menggunakan kendaraan (berjalan kaki).
cimg3315Ketika berkesempatan menyampaikan sambutan pembuka, Ketua Majelis Klasis Amanuban Timur Pdt. Saneb Yohanis Ena Blegur,S.Th terlebih dahulu menyampaikan selamat datang kepada seluruh peserta persekutuan doa, Para Ketua Majelis Jemaat se-Kalsis Amanuban Timur di antaranya yang hadir: Ketua Majelis Jemaat (KMJ) Wilayah Oeleon: Pdt. Hendrikus Aris Hormu, KMJ Wilayah Tol: Pdt. Arnol Sanam, KMJ Wilayah Maunsenu: Pdt. Emma R.D. Blegur-Fallo, KMJ Nasareth Oe Ekam (sebagai tuan rumah): Pdt. Jhon K. Amtiran, S.Th, KMJ Wilayah Nekmese: Pdt. Robiyanto Hacarmawit Metkono, S.Th beserta tiga orang Narasumber, Pdt. Timotius Makonimau,S.Th (KMJ Wilayah Telukh), Pdt. Yanze Nety Benu, S.Th (KMJ Nunuhkniti) dalam kegiatan pembinaan dan Kebaktian Penyegaran Iman.
Selanjutnya KMK Amanuban Timur menjelaskan dasar pelaksanaan kegiatan Pembinaan dimaksud yakni selain berdasarkan Hasil Keputusan Persidangan Majelis Klasis Manuban Timur pada bidang Marturia tetapi juga sekaligus menjadi momen Evaluasi bersama Majelis Klasis manuban Timur bersama Persekutuan-persektuan doa yang berada di bawah naungan Gereja Masehi Injili di Timor (Klasis Amanuban Timur & jemaat masing-masing) yang telah teregistrasi dalam administrasi Klasis Amanuban Timur dan memiliki Kartu Persekutan Doa dari Majelis Klasis Amanuban Timur, ditandaskan pula bahwa secara fungsional Persektuan doa berada di bawah naungan Gereja Masehi Injili di Timor, karena itu diharapkan agar dalam pelayanan kiranya kelompok-kelompok doa menjadi mata dan telinga untuk terus melihat dan mendengar semua pergumulan Jemaat Tuhan.
cimg3302Selanjutnya Pdt. Arnol Sanam yang dipercayakan oleh pembawa acara/Master of Ceremony (MC) untuk mengatur jalannya kegiatan pembinaan tersebut tidak berlama-lama, langsung mengundang ketiga pelayan yang dipercayakan dalam kegiatan pembinaan tersebut yakni Pdt. Timotius E. P. Makunimau, S.Th dengan materi: Trinitas (Allah Bapak); Pdt. Saneb Yohanis Ena Blegur,S.Th dengan tema materi: Yesus Kristus Adalah Tuhan dan Pdt. Yanze Nety Benu, S.Th membawakan tema materi: Karya Roh Kudus.
cimg3370Sebagai pemateri pertama KMJ Wilayah Telukh memulai dengan menjelasakan arti kata Tritunggal sebagai catatan pengantar kemudian beliau menandaskan Tema “Allah Bapa“ berdasarkan arti kata menurut Alkitab Perjanjian Lama dan perjanjian Baru yang di dalamnya termasuk sifat-sifat Allah. Dua kata kunci menjadi catatan penting dalam penjelasan KMJ Wilayah Telukh:
1. Imanensi: Allah yang memiliki pribadi begitu nyata, Allah yang menjadi begitu dekat dengan umatNya
2. Transendensi: Allah yang mampu melampaui segala yang ada. Allah yang tidak terbatas ruang dan waktu
cimg3375Selanjutnya dalam catatan pendahuluan, pemateri kedua, pdt. Saneb Yohanis Ena Blegur memberikan beberapa catatan tentang tema yang diusung dalam kegiatan pembinaan pada saat itu yakni Trinitas. dijelaskan bahwa “Yesus Kristus adalah Tuhan”, tema ini adalah tema periodik pelayanan dari sinode Gereja Masehi Injili di Timor (2015-2019) karena itu setiap warga GMIT termasuk kelompok fungsional (persekutuan doa) harus memahami tema ini secara inklusif yakni tidak saja mengatakan Yesus Kristus adalah Tuhan melainkan melakukan apa yang Yesus perintahkan dan lakukan. Dengan melandaskan teks firman Tuhan menurut (Matius 16:13-17). Mengenai pertanyaan tentang Siapakah Yesus Kristus? Bagaimana jati diri-Nya yang sebenarnya? Apakah Yesus itu hanya manusia biasa, mitos, ataukah Ia adalah Tuhan dan Juruselamat dunia.
cimg3317Pemaparan selanjutnya Pdt. Yanze Nety Benu, S.Th yang baru (± 3 bulan) menjadi Ketua Majelis Jemaat Betel Nunuh Kniti, Klasis Amanuban Timur itu dengan bahasa sederhana dan lugas menjelaskan tentang Karunia-karunia Roh Kudus sesuai tema yang diberikan oleh Majelis Klasis Amanuban Timur. Dalam pemaparannya KMJ Betel Nunuh Kniti menjelaskan tentang arti Roh Kudus, jenis-jenis karunia Roh dan sifat dari Roh Kudus. Dalam kesimpulannya beliau menekankan bahwa ciri Roh Kudus itu tertib, teratur dan selalu mendatangkan damai sejahtera bagi setiap orang. Karena itu setiap kita yang berkarunia harus selalu berevaluasi diri, apakah berita yang disampaikan itu benar-benar datang dari Roh Kudus ataukah dari diri kita.
cimg3384Setelah makan siang kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, setiap anggota persekutuan doa diberi ruang untuk menyampaikan pergumulan pelayanan baik berkaitan langsung dengan materi mapun tidak berkaitan berupa pertanyaan, masukan, usul saran. Pergumulan pelayanan di seputar karunia Roh menjadi catatan tersendiri bagi setiap anggota persektuan doa secara khusus mengenai: kebiasaan metsel kubur, adat dan lain-sebagainya.
20160909_125544Rangkaian kegiatan pembinaan Persekutuan Doa diakhiri dengan kebaktian penyegaran Iman yang diatur oleh Tim dari Majelis Klasis Amanuban Timur dengan MC Pdt. Emma R. D. Blegur Fallo,S.Th, pemimpin pujian oleh Nn. Marteda Babu & Pdt. Robiyanto Metkono S.Th dan pengkhotbah Pdt. Wiliradith Maniley, S.Th.
Pdt. Wili mendasarkan khotbahnya dalam Injil Lukas 4:1-13 tentang Pencobaan di Padang Gurun. Beberapa catatan menarik yang ditarik dari teks tersebut adalah:
1. Beliau membandingkan teks tersebut dengan cerita Kejadian 3 tentang kejatuhan manusia dalam dosa. Penginjil Lukas menulis cerita ini seolah-olah sambil mengingat cerita kejatuhan manusia (mulai dari soal makan, diikuti dengan melihat keindahan buah/dunia untuk diambil dan diakhiri dengan soal pemeliharaan Allah Bapa) yang mana berbeda urutannya dengan penginjil Matius. Matius menulis pencobaan yang pertama tentang batu-batu dan roti, dilanjutkan dengan membawa Yesus ke bubungan Bait Suci dan yang terakhir di bukit yang tinggi untuk memperlihatkan kerajaan duniawi.
Akhir dari pencobaan itu, Adam yang pertama telah dikalahkan oleh dosa sementara Adam yang kedua yaitu Yesus Kristus telah menang atas dosa dan maut, bahkan setelah itu menganugerahkannya kepada Manusia. Kemenangan Kristus terhadap pencobaan menjadi kemenangan umat manusia…
2. Kita sebagai para pengikut Kristus, mari bercontoh pada cara Kristus berhadapan dengan pencobaan, tidak gegabah untuk memamerkan kuasa yang ada pada-Nya. Uji lebih dahulu perintah itu datang dari Allah atau iblis. Yesus adalah “Abdi Allah” karena itu Ia tidak mau melakukan perintah iblis. … Yesus setelah dipenuhi Roh Kudus, Ia dibawa ke padang gurun untuk dicobai, bukan untuk pamer kuasa dst…, berhati-hatilah kita semua, jangan sampai setelah dipenuhi oleh Roh Kudus kita malah jatuh pada tantangan pertama…
3. 20160909_175957Penginjil Lukas mengakhirinya dengan menuliskan bahwa: sesudah iblis mengakhir semua pencobaan itu, ia mundur dari padaNya dan menunggu waktu yang baik. Iblis belum kalah sepenuhnya terhadap para pengikut Kristus, ia masih terus menunggu waktu yang tepat. Bagian ini bukan untuk menakuti kita malah mengingatkan kita sebab iblis si ular tua itu masih terus mengintai dan mencari-cari waktu yang tepat untuk terus menghancurkan kemenangan Kristus…. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *