PEREMPUAN PENCEGAH RADIKALISME BERNAMA ABIGAIL
PEREMPUAN PENCEGAH RADIKALISME BERNAMA ABIGAIL
1 Samuel 25:2-44
Sobat Amanuban Timur!
Ketika membaca cerita ini hati saya kagum pada perempuan yang bernama Abigail, istri si pengusaha besar yang bernama Nabal. Ia hidup dengan suaminya yang jahat.
Ia menjadi alat ditangan Tuhan untuk menyelamatkan si Daud, orang pilihan Tuhan, yang memiliki paham radikalisme, dan menyelamatkan keluarganya dari pedang Daud.
Si Daud, berpikir caranya untuk mempertahankan kebaikan dan melenyapkan kejahatan dengan cara menyandang pedang. Barang siapa melawan Daud sama dengan melawan Tuhan.
Bagi Daud ia melakukan perang Tuhan, dan benar bagi pandangannya.
Secara ekonomi Daud bersama orang-orangnya dihimpit karena hidup sebagai seorang buronan pemerintah. Ia menyuruh orang-orangnya menghadap Nabal pengusaha kaya dengan alasan telah berbuat baik kepada Nabal. Di sini kita mendapat kesan bahwa secara ekonomi Daud membutuhkan Nabal. Perlindungan Daud terhadap ternak-ternak Nabal menguntungkan Daud. Ketika tak didapat kekerasan dapat digunakan.
Nabal kenal siapa itu Daud. Jika ia bersekutu dengan Daud itu menjadi ancaman bagi usahanya.
Daud hanya seorang hamba Saul, bukan Saul. Apa untungnya menolong si Daud buronan itu.
Itulah pandangan radikalisme, Daud ingin mengubah keadaan dengan menggunakan kekerasan membunuh si Nabal yang membalas kebaikannya dan kejahatan.
Si Nabal berpikir dan bertutur secara radikalisme verbal kepada pihak Daud.
Abigail tampil dengan kerendahan hatinya. Bijak dan cerdas, tak memberitahukan suaminya ketika ia hendak bertemu dengan Daud. Jika ia memberitahukan maka tidak menyelesaikan masalah. Berapa banyak korban jiwa?
Ia melihat masalah ini dengan mata iman. Apa yang telah dilakukan oleh Daud selama ini? Siapakah Daud ke depan?
Ia datang dalam budaya, membawa apa yang dibutuhkan Daud dan orang-orangnya. Ia berlutut di depan Daud dengan perkataan yang cerdas (baca ayat 26-31).
Membuat si Daud “bertobat.” Si Bebal, sesuai namanya Nabal tewas karena kebijakan dan kecerdasan Abigail.
Iman, kecerdasan dan kebijakan perempuan ini telah mendatangkan keselamatan. (FN)