REFLEKSI PASKAH TAHUN INI
REFLEKSI PASKAH TAHUN INI
Pdt. Frans Nahak
Andai kata hidup Yesus berakhir di kubur yang gelap , tidak dibangkitkan maka sia-sialah semua pemberitaan dan kepercayaan kita. Banyak ahli Perjanjian Baru yang mengatakan bahwa kebangkit bukanlah sebuah fakta historis, namun menurut E. Kaseman, tidak mungkin kita mengerti Yesus yang sejarah jika kita tidak mulai dari Paskah, dan kita tidak dapat mengerti Paskah jika kita menyampingkan Yesus sejarah.
Dalam tradisi Yehudi kebangkitan sebuah ajaran khusus yang memiliki bermacam-macam arti (A.M. Hunter, Memperkenalkan Teologi Perjanjian Baru hlm. 52). Pertama, Yesus yang diberitakan oleh murid-murid benar-benar mati. Kedua, bahwa Ia hidup kambali bukan saja sebagai roh yang tak bertubuh melainkan dalam kepenuhan kepribadian-Nya. Kendatipun berbeda masih dapat dikenali sebagai orang yang sama. Apa yang telah terjadi adalah sebuah tindakan Allah. Paulus menggunakan ungkapan “Ia telah dibangkitkan, Kristus dibangkitkan dari antara orang mati” bukan “Ia sudah bangkit”.
Bagi orang Kristen mula-mula, kebangkitan Yesus tindakan eskatologi Allah, sama barunya seperti penciptaan mula-mula. Suatu tindakan di mana Allah yang kuat itu telah mengalahkan dosa, maut, dan memulai zaman baru. Sebagai mana kebangkitan itu adalah suatu bentuk hidup baru, demikian kebangkitan membawa sebuah hidup baru bagi semua orang milik-Nya. Ia telah menyerahkan nyawan untuk menebus manusia dan alam semesta, yaitu dosa dan maut, iblis. Sehingga Paulus mengatakan, “maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” (I Kor. 15:54b-55).
Kemenangan kebangkitan adalah kemenangan bagi semua yang percaya kepada-Nya. Inilah arti asasi argument Paulus dalam I Kor 15. Jika seseorang, orang itu ialah Dia yang memikul secara pribadi umat manusia, sudah menghancurkan mite bahwa maut tak terkalahkan, maka semua menjadi milik-Nya. Melalui kebangkitan-Nya memiliki pengharapan kehidupan. Sebagaimana di dalam Adam semua orang mati di dalam Kristus semua orang dihidupkan kembali, dan kuasa yang mengeluarkan Yesus dari kubur itu tersedia bagi semua orang milik-Nya, bukan hanya pada akhir perjalanan hidup duniawi mereka, melainkan kini dan di sini.
Semangat Paskah bukan karena kubur kosong melainkan penampakan dan komunitas kristen yang tetap hidup dalam persekutuan. Paulus mengatakan bahwa iman jemaat adalah bukti kebangkitan, dan inti Injil ditentukan oleh kebangkitan Kristus:
Umat Kristen merayakan Paskah tahun ini dalam kecemasan bahkan ketakutan terhadap pandemi covid-19. Paskah memberi kita semangat baru untuk ‘melawan’ musuh bersama yang namanya virus corona.
Pertama, pandemi covid-19 tidak mengalahkan keparcayaan kita kepada Kristus karena Kristus telah menang terhadap kematian/maut sehingga dalam perayaan Paskah kita berkata seperti Paulus, “maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut, di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?” (I Kor. 15:54b-55).
Kedua, Kristus yang bangkit menggenapi potensi dari kehidupan sebagai manusia dan yang telah mengangkat kehidupan manusia ke tingkat dan level yang baru dan mengembangkan potensi hidup manusia bagi kehudupan yang kekal. Paskah tahun ini mengangkat kita dan memberi kita potensi untuk kehidupan yang lebih baik saat ini dan setelah covid-19 berlalu.
Ketiga, para murid dan kelompok kristen mula-mula mengalami suatu kehidupan yang baru bagi hidup mereka. Paulus mengatakan “jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosa. Paskah tahun ini memberi transformasi dari kehidupan yang penuh dosa yang berpusat pada diri sendiri kepada suatu kehidupan yang terbuka kepada Allah dalam Kristus sendiri. Kematian tidak dapat membatasi hubungan dengan Allah.
Keempat, kebangkitan berarti Allah membuat sesuatu yang baru bahwa pekerjaan-Nya tidak pernah berakhir, oleh karena itu Ia akan terus membuka sebuah kemungkinan yang baru. Pasca sebelum pandemi covid-19 akan berbeda dengan pasca setelah covid-19.
Semangat Paskah dalam komunitas persekutuan keluarga tahun ini.
Dari Fatukopa Jemaat GMIT Besnam mengucapkan selamat Paskah 2020.