SEMUA ORANG PERCAYA DIBAPTIS DALAM SATU ROH

SEMUA ORANG PERCAYA DIBAPTIS DALAM SATU ROH

Pdt. Frans Nahak

Orang menerima karunia bahasa roh sebagai tanda baptisan Roh. Mereka yang menerima baptisan Roh adalah mereka yang berhasil dalam proses pencapaian puncak pengudusan hidup. Itulah pendapat umum jemaat yang mengikuti perayaan penantian pencurahan Roh Kudus selama sepuluh malam di setiap mata jemaat di Besnam.

Menurut ajaran tentang baptisan Roh, dibaptis secara percik dan selam memang baik, tetapi hal itu belum sempurna jika seseorang tidak dibaptis dengan Roh Kudus. Baptisan Roh Kudus adalah saat di mana seseorang mengalami pengalaman hidup baru dengan Kristus dan memperoleh karunia yang luar biasa.

Ajaran tentang baptisan Roh membedakan iman kepada Yesus Kristus dengan baptisan dalam Roh Kudus. Percaya kepada Kristus adalah iman, tetapi masih dalam taraf yang rendah dan kurang sempurna. Namun, Paulus mengatakan bahwa “…..tidak ada seorang pun yang mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus” (I Kor. 12:3). Hal ini mau menyatakan bahwa seseorang dapat mengaku percaya kepada Yesus Kristus karena dibaptis oleh Roh.

Salah satu contoh dalam Kisah Para Rasul 19:1-7, di mana berbicara tentang dua belas murid yang sudah dibaptis, tetapi belum menerima Roh Kudus. Kedua belas murid itu belum percaya akan Yesus Kristus. Kemungkinan besar mereka adalah pengikut Apolos (Kis. 19:1). Menurut Kisah Para Rasul 18:25 Apolos hanya mengenal Yohanes Pembaptis. Pengenalan akan Yesus Kristus sangat minim. Jadi, mereka hanya mengenal “jalan Tuhan”, mereka belum percaya akan Yesus Kristus. Dari Pauluslah mereka mengenal Yesus Kristus dan dibaptis. Kepenuhan Roh yang mereka terima pada waktu dibaptis dalam nama Yesus mengawali kehidupan baru mereka sebagai pengikut Kristus. Jadi baptisan dalam Roh bukanlah sebuah karunia tambahan yang lebih tinggi dari iman kepada Yesus Kristus.

Berbicara tentang kehidupan gereja dan orang percaya pada masa Perjanjian Baru (PB), Alkitab secara jelas menyaksikan adanya karunia untuk gereja. Dengan jujur para penulis PB mengakui bahwa pada hari Pentakosta, Roh Kudus dicurahkan oleh Allah secara berlimpah-limpah kepada manusia. Baptisan dengan Roh yang terjadi di Yerusalem pada hari Pentakosta merupakan peristiwa besar dalam sejarah keselamatan yang menandai berakhirnya masa peralihan dari era yang lama (nubuatan) ke era yang baru (pemenuhan). Karena itu, Pentakosta adalah hari kelahiran gereja Kristus di dunia. Peristiwa Pentakosta di Yerusalem tidak akan terulang lagi, sedangkan penerimaan Roh Kudus bagi keselamatan orang-orang yang masih hidup dalam ketidaktahuan akan Kristus, penyangkalan akan Kristus serta peristiwa bergabungnya manusia ke dalam gereja masih berlangsung terus menerus.

Menurut kesaksian Alkitab, gereja sebagai persekutuan bukan hasil pekerjaan anggota-anggotanya, tetapi ciptaan Roh Kudus. Kesaksian yang lebih jelas tentang hal ini dapat dilihat pada peristiwa Pentakosta. Pekerjaan Roh Kudus dalam gereja adalah presuposisi dari pekerjaan dalam hidup (diri) anggota jemaat. Pekerjaan Roh Kudus dalam hidup anggota jemaat hanya dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik, jika anggota-anggota jemaat tetap hidup dalam persekutuan jemaat dan tetap memberikan sumbangan pada persekutuan dan perkembangannya.

Jika kita memperhatikan surat-surat (Gal. 3:3,14; Ef. 1:13; Tit. 3:6; Ibr. 6:2), jelas bahwa surat-surat itu menunjukkan tentang semua orang beriman menerima bagian dari Roh Kudus dan segala karunia-Nya. Ketika terjadi percekcokan di Korintus, Paulus berkata kepada jemaat bahwa “dalam satu Roh kita semua telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh” (I Kor. 12:13). Rasul Paulus tidak berkata: “beberapa di antara kamu ada yang dibaptis dalam satu Roh dan diberi minum dari satu Roh”, akan tetapi “kita semua”. Artinya, “kita semua” menunjuk kepada semua orang yang percaya kepada Kristus berarti sudah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh. Hal ini berarti orang yang sudah percaya kepada Yesus Kristus dan telah dibaptis tidak perlu lagi mencari baptisan Roh melalui pengalaman-pengelaman spiritual yang luar biasa untuk memperoleh karunia-karunia Roh.

Pekerjaan Roh Kudus dalam hidup anggota jemaat merupakan hal yang penting. Dalam Alkitab, ada bermacam-macam istilah yang dipakai untuk menjelaskan tentang pekerjaan Roh-Kudus, seperti ciptaan baru (2 Kor. 5:17; Ef. 4:2; Kol. 3:10, dll), pembangkitan (Rm. 6:4; bnd 2 Kor. 3:6; Ef. 2:1), kelahiran kembali (Yoh. 3:3; I Pet. 1:3), pembaharuan (Rm. 12:2; 2 Kor. 4:16), pertobatan (Mat. 4:17; Mar. 1:17, dll), pembenaran (Rm. 3:24, dll), pengudusan (I Kor. 1:30, dll), penerimaan suatu kualitas atau suatu hidup baru (Rom. 7:6). Dari semuanya ini, menurut J. L. Ch. Abineno ada aspek yang sangat penting yang diharapkan dapat memperlihatkan dengan jelas, keaneka-ragaman, maupun kesatuan pekerjaan Roh Kudus. Aspek penting itu terkandung dalam pengertian “kelahiran kembali”. Pengertian ini yang adalah terjemahan dari kata Yunani palingenesia (dari palin berarti “kembali, sekali lagi” dan genesis berarti “kelahiran, kejadian”) yang menunjuk suatu peristiwa pembaruan total, pembaharuan hakiki atau pembaharuan kualitas.

Palingenesia dalam PB adalah peristiwa munculnya kerajaan Allah (Luk 22:30; bnd. Mar. 10:30 dan Luk. 18:30), peristiwa munculnya langit baru dan bumi baru (Why. 21) dan peristiwa lahirnya ciptaan baru (2 Ptr. 3:13). Kelahiran kembali berhubungan erat dengan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah telah ada di dalam dunia. Jemaat Kristus adalah tanda dari kerajaan itu. Jadi pekerjaan Roh Kudus ialah menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah dan orang yang penuh dengan Roh Kudus menghasilkan kualitas hidup. Roh bukan hanya bersangkut-paut dengan apa yang disebut pemberian-pemberian rohani, tetapi mengilhami beraneka-ragam karunia, pelayanan dan pekerjaan yang merupakan perwujudan Roh. Roh Kudus itu bekerja di setiap orang percaya. Paulus mengatakan bahwa orang yang tidak dipimpin oleh Roh Kudus adalah orang-orang hidup dalam kedagingan seperti yang digambarkan dalam Galatia 5:19-21, sedangkan orang yang dipimpin oleh Roh Kudus adalah orang yang hidupnya menghasilkan buah-buah Roh (ayat 22-23).

(Bahan diskusi dalam perayaan penantian pencurahan Roh Kudus di  Jemaat Besnam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *