SIAPA YANG MEMIMPIN HIDUP KITA?
SIAPA YANG MEMIMPIN HIDUP KITA?
Roma 8:1-17
Pada masa Rasul Paulus, di Roma berkembang ajaran dari Yunani bahwa ketika seseorang dilahirkan, dua roh yang diberikan kepadanya. Roh yang satu terus mendorong orang itu untuk berbuat baik, sedangkan yang satu lagi tak henti-hentinya membujuk untuk bebruat jahat, dan hidup orang itu tergantung pada ajakan mana yang dituruti.
Sedangkan Orang Yahudi berpendapat bahwa bahwa dalam diri setiap manusia ada dua sifat. Ada sifat yang baik yang berusaha mendorong manusia supaya selalu memilih jalan yang baik, dan juga sifat jahat yang selalu berusaha supaya manusia memilih jalan yang salah.
Hal itulah yang membuat Paulus berbicara tentang hidup oleh Roh, yakni hidup yang di tuntun oleh Roh Allah. Bagi Paulus bagian tubuh insani (daging) yang menjadi alat bagi dosa, yang mendorong manusia untuk berbuat dosa. Namun, ada juga yang mendorong kita yang berbuat baik yakni roh manusia.
Kedua-duanya ada dalam diri manusia. Kita tidak bisa melawan bagian tubuh insani (keinginan daging) dengan kekuatan sendiri sehingga Allah mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging (ayat 3). Yesus sebagai manusia Ia telah mengalahkannya. Maka dengan demikian kita memperoleh jalan untuk mengalahkan keinginan daging. Karena itu Paulus meminta agar hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus. Memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus supaya kita bisa mengalahkan keinginan daging (ayat 9-10). Karena dalam diri manusia ada roh manusia maka roh manusia harus menyatu dengan Roh Allah sehingga kita memperoleh keberanian untuk bersaksi (ayat 16). Selain itu, membuat kita memanggil (berdoa) Allah sebagai Bapa. Hubungan yang akrab sebagai seorang anak dengan bapaknya dalam doa-doa kita.
Pertanyaan untuk kita renungkan: siapa yang merdiam dalam hati kita dan menuntun hidup kita?
Paulus dalam suratnya kepada Jemaat di Galatia 5:16,17, 19-21 mengatakan bahwa: “Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” Perbuatan daging seperti: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Tetapi hidup dipimpin oleh Roh Allah dalam Galatia 5:22-23 ialah: “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
Berilah diri dipimpin oleh Roh Kudus. (FN)