SYUKURAN BANGUN RUMAH BARU-PDT. LEWISA ADE MANES

JADIKAN TUHAN VONDASI RUMAHMU

Efesus 2:19-22

Pendahuluan

Ada sebuah ungkapan yang berbunyi “Janganlah mengejar kupu-kupu,karena kupu-kupu itu dengan sayapnya akan terbang dan sangat kecil kemungkinannya untuk kamu menangkap kupu-kupu itu. Tetapi tanamlah bunga setelah bunga mekar, maka kupu-kupu akan datang, bahkan lebah pun akan datang dan menghasilkan madu untukmu”. Artinya janganlah mengejar berkat tetapi tanamlah kebaikan disekitarmu, hal-hal berarti di sekitar hidupmu maka hidupmu akan dikelilingi oleh kebaikan dan segala berkat kebaikan akan menjadi milikmu. Untuk memiliki kebaikan sejati, maka harus memiliki sumber kebaikan itu dalam hidup kita. Siapakah sumber kebaikan itu, satu-satunya hanyalah Tuhan.

Pemahaman Teks

Pembacaan Alkitab, suart Paulus kepada Jemaat di Efesus, pasal 2:19-22, tidak terlepas dari isi perikop semuanya adalah kasih karunia (Efesus 2:1-10) dan dipersatuakn di dalam Kristus (Efesus 2:11-22). Ayat 19-22, merupakan bentuk penegasan dari perikop-perikop tersebut, yang menyebutkan bahwa hanya di dalam kasih karunia kita dipersatukan di dalam Kristsu Yesus. Manusia dalam segala keadaan dosa, kejahatannya, hanya oleh kasih karunia diperkenan untuk hidup dan memiliki kehidupan kekal dalam Yesus Kristus. Karena itu, hidup mesti berpadanan dengan tujuan kasih karunia dan persatuan di dalam Kristus:

Pertama: hidup dalam persatuan berarti kita bukan lagi orang asing satu sama lain, pendatang jadi ada perbedaan, siapa orang asli, siapa pendatang, tetapi semua adalah kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah (ayat 19).

Kedua: kita dari berbagai peran sebagai para Rasul, para nabi, dibangun diatas satu dasar yaitu Kristus Yesus sebagai batu penjuru (ayat 20).

Ketiga: di dalam Yesus Kristus sebagai batu penjuru, dasar semua orang dibangun, segala sesuatu dibangun, bertumbuh, berkembang, dengan rapi tersusun, manjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan (ayat 21).

Keempat: di dalam Yesus Krisus kita turut dibangun menjadi kediaman Allah, di dalam Roh (ayat 22).

Yesus Kristus sebagai batu penjuru, suatu kalimat bahkan jadi topik yang menarik untuk dikembangkan bagi beberapa pokok khotbah bagi kebutuhan-kebutuhan pelayanan yang berbeda. Namun dalam peristiwa iman, syukur peletakan batu pertama pembangunan rumah saat ini. Tema yang dikembangkan dari pembacaan ini adalah jadikan Tuhan fondasi rumahmu. Jadikan Tuhan batu penjuru, rumahmu.

Di dalam Alkitab, batu banyak kali disebutkan. Batu dalam bahasa Ibrani even dan dalam bahasa Yunani lithos. Menururt KBBI, batu memiliki arti benda keras, dan padat yang berasal dari bumi atau planet lain. Batu memiliki banyak kegunaan yaitu senjata, timbangan, batu api, penutup penutup makam, fondasi rumah dan lain-lain. Dalam keluaran perintah Tuhan dituliskan pada dua loh batu. Kitab Mazmur Tuhan seringkali disebutkan sebagai gunung batu keselamatan, batu karang yang teguh, batu perteduhan, Yesus Kristus batu penjuru, Yesus Kristus faut putun honis amneot dalam syair lagu Sit Knino dan lain-lain. Nama salah murid Tuhan Yesus yang terkenal Simon yang dinamai-Nya Petrus yang berasal dari bahasa Yunani petra artinya batu karang, yang mengisyaratkan Yesus meletakan landasan gereja-Nya di atas Petrus. Gereja atau jemaat yang dibangun diatas batu karang, alam maut tidak akan menguasainya. Bahkan puncak pekerjaan penebusan bagi manusia serta seisi dunia di atas batu Golgota.

Konsep dasar dari batu itu sendiri keras, kuat, dapat menahan atau menagkis angin badai atau menghindarkan dari musibah. Karena itu jika sebuah rumah tangga, persekutuan hidup keluarga, gereja ataupun bermasyarakat dibangun atas dasar Yesus Kristus sebagai batu penjuru, maka pertumbuhan, perkembangan, pembangunan akan kuat dan kokoh.

Aplikasi

Rumah yang mulai dikerjakan dengan peletakan batu pertama hari ini, diharapkan memiliki dasar yang kuat dan kokoh. Menjadikan Tuhan sebagai batu penjuru, dasar, vondasi. Kekuatan bangunan fisik rumah ini, dapat terukur dari rencana dan pengadaan serta penggunaan material yang terbaik seperti batu, pasir, semen, beton, paku, seng, kayu terbaik. Tukangpun sudah pasti orang-orang terpilih yang dapat bekerja dengan tekun sehingga selesai tepat waktu. Semuanya diletakan pada yang empunya segalanya, untuk memberkati.

Karena itu, semua orang yang akan mengerjakan bangunan rumah ini tidak menjadi asing satu dengan lainnya. Ada kerja sama yang baik, pemilik rumah sebagai suami istri, anak-anak dan tukang. Semuanya kawan sekerja, satu keluarga, saling mendukung sehingga pekerjaan selesai dengan baik. Pemilik rumah menyediakan bahan, tukang bekerja secara bertanggung jawab. Jangan tuan rumah sudah siap bahan tukang tidak mau datang. Tukang minta bahan dapat bakalai dari tuan rumah. Anak-anak tidak mau membantu dan lain-lain.

Pembangunan rumah yang disertai dengan doa dan menjadikan Tuhan sebagai vondasi rumah berarti semua yang kita miliki akan disempurnakan ketika kita menaruhnya kapada Tuhan. Tuhan sebagai sumber berkat dan hikmat. Ia tempat perlindungan dari segala marah bahaya, sakit, kecelakan, bagi keluarga dan tukang selama bekerja. Ia sumber damai sejahtera yang melengkapi segala keperluan, sehingga menghindarkan dari pertengkaran, selama bekerja. Dengan demikian semua pekerjaan akan berjalan dengan baik. Rumah yang dibangun mengarahkan hati kita kepada Tuhan, bahwa Ia yang telah memberkati sehingga rumah ini dapat dibangun. Dalam cara pandang demikian maka rumah ini menjadi berkat bagi keluarga yang tinggal di dalamnya dan menjadi berkat bagi setiap orang yang datang dan masuk keluar rumah ini. Rumah yang diberkati dan menjadi berkat. Dalam rumah ada sukacita dan damai sejahtera.

Rumah yang dipenuhi dengan kebaikan seperti rumah yang ditanami dengan bunga-bunga yang indah. Akan membuat orang-orang yang hidup di dalamnya merasa nyaman, kuat terikat kasih persaudaraan. Di sanalah berkat Tuhan mengalir atas rumah dan orangorang yang hidup di dalamnya. Di sana pula, lebah akan datang dan menghasilkan madu untuk dinikmati. Lebah ibarat orang baik bahkan Tuhan yang datang, tinggal bersama dengan keluarga dan memberikan berkat untuk dinikmati. Lebah juga diibaratkan tamu terbaik yang menikmati bungan tapi juga memberi madu. Karena sekarang ada tamu yang bahaya, datang kita terima di rumah baik-baik tetapi dia merancangkan yang jahat terhadap seisi rumah kita. Tamu yang datang hanya untuk mengambil apa yang ada pada kita. Rumah kita sendirilah, yang menentukan seperti apa, nanti hidup dan masa depan keluarga yang ada di dalamnya dan setiap orang keluar masuk dalam rumah kita. Kalau Tuhan dasar, vondasi rumah kita, maka janganlah takut dan kuatir akan bahaya apapun. Tuhan pasti menolong dan memberkati.

Penutup

Rumah yang dibangun di atas batu, batu karang yang teguh, batu penjuru, batu perlindungan yang aman dan damai. Rumah yang dibangun di atas batu adalah rumah yang tahan badai, tahan cobaan, yang bertahan hingga kesudahan. Rumah yang diberati dan menjadi berkat. Amin.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *