TERIMALAH ROH KUDUS!
TERIMALAH ROH KUDUS!
Kita memeriksa teksnya Roh Kudus diumpamakan sebagai angin baik dalam bahasa Ibrani maupun Yunani Ibrani=ruakh; Yunani =pneuma. Misalnya dalam Perjanjian Lama kita membaca Ayub. 33:4
“Roh Allah telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat aku hidup.” bdk. Kej. 2:7 “Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”
Roh disebut nafas Allah.
Manusia yang diciptakan dari debu tanah kini menjadi manusia yang hidup di taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Kej. 2:15). Si Ayub yang “mati” akan dihidupkan oleh Roh Allah, dipulihkan dari penderitanya.
Murid-murid juga mengalami hal serupa ketika Yesus mati. Kita membaca bahwa murid-murid kehilangan harap, dua orang murid kembali ke kampung (Emaus), Simon Petrus dan kawan-kawannya kembali ke laut untuk menangkap ikan. Mereka berkumpul pun di tempat yang tertutup karena takut kepada orang-orang Yahudi. Namun keadaan itu berubah ketika Yesus bangkit dan menampakkan diri kepada mereka dan menghembusi mereka dengan Roh Allah.
Kini semangat mereka kembali hidup sebagai pengikut Kristus untuk menjadi saksi kebangkitan.
Mereka dihidupkan kembali untuk memelihara kehidupan sesama ciptaan (di taman Eden) dunia ini.
Spirit paskah itulah yang membuat kita (gereja) pulih dan bangkit dari keterpurukan ekonomi karena pandemi, badai Seroja, krisis global karena perang Rusia dan Ukraina, dst…
Gereja adalah murid Yesus yang menyapa dengan kata damai sejahtera bagimu, seperti Yesus yang menyapa murid -murid dalam ketakutan dengan kata damai sejahtera bagimu kini Aku mengutus kamu.
Pekerjaan Roh Kudus dalam hidup anggota jemaat merupakan hal yang penting. Dalam Alkitab, ada bermacam-macam istilah yang dipakai untuk menjelaskan tentang pekerjaan Roh-Kudus, seperti ciptaan baru (2 Kor. 5:17; Ef. 4:2; Kol. 3:10, dll), pembangkitan (Rm. 6:4; bnd 2 Kor. 3:6; Ef. 2:1), kelahiran kembali (Yoh. 3:3; I Pet. 1:3), pembaharuan (Rm. 12:2; 2 Kor. 4:16), pertobatan (Mat. 4:17; Mar. 1:17, dll), pembenaran (Rm. 3:24, dll), pengudusan (I Kor. 1:30, dll), penerimaan suatu kualitas atau suatu hidup baru (Rom. 7:6). Dari semuanya ini, menurut J. L. Ch. Abineno ada aspek yang sangat penting yang diharapkan dapat memperlihatkan dengan jelas, keaneka-ragaman, maupun kesatuan pekerjaan Roh Kudus. Aspek penting itu terkandung dalam pengertian “kelahiran kembali”. Pengertian ini yang adalah terjemahan dari kata Yunani palingenesia (dari palin berarti “kembali, sekali lagi” dan genesis berarti “kelahiran, kejadian”) yang menunjuk suatu peristiwa pembaruan total, pembaharuan hakiki atau pembaharuan kualitas.
Palingenesia dalam PB adalah peristiwa munculnya kerajaan Allah (Luk 22:30; bnd. Mar. 10:30 dan Luk. 18:30), peristiwa munculnya langit baru dan bumi baru (Why. 21) dan peristiwa lahirnya ciptaan baru (2 Ptr. 3:13). Kelahiran kembali berhubungan erat dengan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah telah ada di dalam dunia. Jemaat Kristus adalah tanda dari kerajaan itu. Jadi pekerjaan Roh Kudus ialah menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah dan orang yang penuh dengan Roh Kudus menghasilkan kualitas hidup. Roh bukan hanya bersangkut-paut dengan apa yang disebut pemberian-pemberian rohani, tetapi mengilhami beraneka-ragam karunia, pelayanan dan pekerjaan yang merupakan perwujudan Roh. Roh Kudus itu bekerja di setiap orang percaya.